Rasa takut memang merupakan bagian dari hidup setiap manusia. Jiwa setiap manusia bergantung, salah satunya, terhadap rasa takut agar tetap bisa berjalan seimbang dan tetap bisa bertahan. Tanpa rasa takut, manusia bisa mati.

Pastinya dalam otak kita, ada semacam program yang merancang rasa takut ini dengan pengalaman-pengalaman yang menakutkan atau menegangkan. Kita merasakan takut karena perasaan itu bergerak lebih cepat dan lebih dominan dari emosi lainnya (pada saat di mana biasanya rasa takut muncul), sehingga rasa takut tidak akan terelakkan lagi oleh kita.

Bagi sebagian orang, rasa takut membuat mereka jadi kreatif menciptakan sesuatu atau mencari jalan keluarnya. Bagi sebagian orang, rasa takut dapat menyebabkan seseorang jadi defensive seperti menyerang, melukai, dan merusak. Sebagian lagi bakal bersembunyi  atau bahkan menghindarinya terus sepanjang hidupnya.

Rasa takut membentuk hidup seseorang lebih dari rasa apapun. Rasa takut menjadi penanda apakah seseorang memilih untuk menghadapinya atau tidak. Juga menandai apakah seseorang berhasil masuk ke tahap berikutnya atau malah melewatkan jalan keluarnya. In the end, rasa takut dan pilihan-pilihan yang dibuat seseorang dapat menentukan hidup seperti apa yang akan dijalaninya.

Salah satu yang paling banyak orang takuti adalah ‘masa depan’. The future. Kita takut akan ketidaktahuan kita tentang masa depan yang akan dihadapi. Ketidaktahuan dan kemisteriusan akan sesuatu lah yang paling membuat takut banyak manusia.

Apa iya? Apa benar kita takut terhadap seseuatu yang unknown dan misterius?

I don’ think so. Secara teknik sebenarnya bukan ketidaktahuan dan kemisteriusanlah yang banyak ditakuti manusia. Karena ketika kita membicarakan sesuatu yang misterius dan unknown, ada kemungkinan sesuatu tersebut adalah sesuatu yang menakutkan like a monster, namun ada juga kemungkinan sesuatu tersebut merupakan sesuatu yang indah, taman bunga with multi-colors butterflies in it misalnya.

So no, sebenarnya bukan masa depan yang banyak orang takuti. Yang banyak orang takuti sebenarnya adalah apa yang terjadi di masa lalu, dan hal tersebut membawa trauma.

Ketika masa depan -setidaknya bagi kita- belum ketahuan bakalan sepertia apa, tapi masa lalu tidak bisa diubah. Gak ada tombol undo buat sesuatu yang pernah terjadi. Gak ada yang bisa merubah sesuatu yang kamu harap bisa kamu ubah. Kamu tidak punya pilihan selain menjalani masa lalu yang kamu pilih untuk diri kamu sendiri, dan gak ada pilihan selain menerima semua konsekuensinya.

Bagi sebagian dari kita, beban yang dihasilkan dari pilihan kita di masa lalu mungkin cukup berat. Tak jarang dari kita menganggapnya sebagai beban, sesuatu yang nempel di punggung kita kemanapun ketika kita pergi. But believe me, that’s far from the truth.

Masa lalu merupakan satu waktu kejadian. It no longer exists. Kamu seharusnya bisa melepaskan apa yang terjadi di masa lalu karena sebenarnya, kamu udah gak butuh lagi.

Hidup kamu mungkin memang sudah dipilihkan seperti ini, according to what you choose in the past, tapi bukan berarti kamu harus tetap ada di jalur tersebut. Bakal ada jalan keluar selanjutnya. Dan ketakutan kamu yang berikutnya udah siap-siap nunggu untuk ngetes kamu lagi, nunggu dan berharap, yep berharap, kamu lolos tes. Kamu harus ngerti bahwa selama ini kamu bukannya takut melukai diri sendiri, tapi  kamu takut memperbaiki diri sendiri.

Jangan menganggap rasa takut sebagai sesuatu yang negatif. Anggap rasa takut sebagai sesuatu yang bisa membantu kamu. So, gak apa-apa takut terhadap masa lalu kamu. Jadikan itu hal yang mendorongmu untuk mencoba hal-hal baru yang gak pernah kamu bayangkan. Let the fear leads you to something better, something make you happy.

Tapi jangan bawa mas lalu kamu ke masa depan. Kamu bahkan gak seharusnya bawa masa lalu ke hari ini. Present is a gift lho. Hadiah. Hadiah yang membawa hidup kamu move towards ke masa depan yang jauh lebih baik buat diri kamu. Jadikan masa lalu sebagai motivasi untuk membuat masa depanmu jadi lebih baik.

Kalau kamu takut mengulang masa lalu, ya jangan diulangi. Udahan. Selesai. Karena ya masa lalu bukan untuk di ulang.

The truth is, kebiasaaan kita sekarang, hal-hal yang kita lakukan,pilihan yang kita buat, hal-hal seperti itulah yang menjadikan hari esok menjadi sebuah keniscayaan.

Hidup bisa menjadi sesuatu lebih baik. Kamu bisa mengubah rasa takutmu menjadi hal yang menyenangkan. Kamu bisa menjadi orang yang positif dan happy. I don’t even know you, tapi di waktu yang bersamaan aku kenal kamu lebih dari kamu kenal diri kamu sendiri. Aku tahu kamu bisa mewujudkan hal-hal yang bahkan kamu gak pernah bayangkan sebelumnya.

Kok aku bisa tahu? Karena kamu gak ada bedanya sama aku. Jadi gak masalah seberapa banyak hal dari masa lalu yang aku takutkan, gak peduli seberapa jauh aku dari sesuatu yang aku inginkan, I’ll get to where I’m going.  Begitu juga kamu. So let’s be positive together. And believe me, your past doesn’t define who you are J