[ALBUM REVIEW] M83 - JUNK (2016): A Good Nostalgic
Anthony Gonzalez, sebagai mastermind dibalik M83, selalu saja membuat sesuatu yang unik dengan karyanya yang bernuansa
sinematik dan dreamy. Dari double album Hurry Up We’re Dreaming, dimana Midnight
City yang heart-pounding menjadi
salah satu lagu yang juga berkontribusi dalam hiruk-pikuk era EDM, Anthony
Gonzalez kembali menggebrak dengan nostalgia 70'-80'an di album ke-enamnya yang
bertajuk Junk. Dengan kesuksesan
baik secara kritik dan finansial di Hurry
Up We’re Dreaming, sulit untuk menggambarkan sebesar apa lagi mimpi Gonzalez
untuk Junk.
Setengah dekade setelah Hurry Up We’re Dreaming, seperti apa Junk? Kenapa Junk? Well, menurut
Gonzalez, dirinya menemukan bahwa kebanyakan pendengar sekarang will simply save one or two songs, and
discard the rest of album. Berangkat dari filosofi itu lah Gonzalez menantang
akan seperti apa jika dalam sebuah album lagu-lagunya seperti sampah (junk) dengan musik yang aneh,
lirik-lirik yang tidak masuk akal, dan banyaknya corny
instrumental. Meskipun album Junk ini
muatannya memang cukup aneh dan unik, the
album ends up pretty damn beautiful.
Seperti menyempurnakan siklus hidup manusia dimana terdapat masa sekarang, masa depan, Junk merupakan masa lalu dimana kita akan diajak bernostalgia: pulse beats, synths, dan shimmering
vocals. Nuansa ‘80an sangat terasa pada single pertama yang dirilis ‘Do
It, Try It’. Sulit rasanya tidak membayangkan warna-warna neon dan
kerlap-kerlip lampu disko ketika mendengarkan lagu ini.
Di album Junk, M83 kembali
berkolaborasi dengan musisi-musisi dengan vocal yang memorable dan sudah tidak asing lagi. Sebut saja Susanne Sundfør yang rajin
berkolaborasi dengan M83, kembali
mengisi vokal di lagu ballad ‘For The Kids’. Selain Susanne, ada MAI LAN yang juga menyumbangkan suara khas nya di beberapa lagu di
album ini seperti ‘Go!’, ‘Laser Gun’ dan ‘Atlantique
Squad’. Jika Hurry Up We’re
Dreaming punya Raconte-Moi Une Histoire, Junk
menyuguhkan ‘Bibi The Dog’ dengan plain-spoken
liriknya, masih dengan MAI LAN
sebagai pengisi vokal.
Single kedua, ‘Solitude’,
kita bisa mendengar Gonzalez dengan kesinematikannya yang khas. Lagu yang cocok
untuk theme song sebuah film. A Badass song for a movie. Ya, always badass! Ada pula lagu dengan
sentuhan blues lengkap dengan nuansa
80an nya, Walkway Blues dimana vokal dari Jordan Lawlor menguatkan kerennya lagu ini. Pemenang Grammy tahun
2015, Beck pun turut mengisi vokal
di lagu ‘Time Wind’, an amazing song.
Sulit mengungkapkannya karena entah kenapa lagu ini terasa begitu familiar lengkap
dengan vokal Beck yang sangat
pop-up. Diakhiri dengan ballada ‘Sunday Night 1987’ lagu yang cocok
untuk sebuah akhir dari suatu perjalanan. This
song guide us to be ready for another dream. Uniknya meskipun ballad
sepertinya bukan kekuatan musik M83,
namun di album ini, lagu-lagu ballad menjadi materi yang lebih menonjol dibandingkan lainnya. Benar-benar
mencuri perhatian.
Junk bukanlah perjalanan ‘spiritual’ seperti
pendahulu-pendahulunya. Junk simply just a
bunch of nostalgic unique songs. Nothing more. Sebagian memang terasa epic, sebagian memang terasa seperti
mengawang-ngawang. But overall, It’s like you're digging to your older sister or your aunt playlist with amazing 80’s song on it.
So homey. A good job from Anthony Gonzalez.
0 komentar